}

Halaman

Selamat datang kepada Pengungjung blog ini..jangan lupa kritik dan sarannya demi kemajuan blog ini,Terima kasih atas kunjunganya...

Kamis, 25 Agustus 2011

guru sertifikasi mana loyalitasmu, terhadap anak bangsa? (bag.1)

Pada hari kamis tgl 18 agustus 2011. Aku sedang melaksanakan piket di sekolah pada saat jam pelajaran ke 7-8 ada seorang guru IPS meminta izin untuk keluar ada hal penting katanya. Aku katakan padanya bilanglah dulu sama wakasek, eh malah di jawabnya diam2 aja ya, katanya lagi (guru itu bilang) "aku cuma sama kamu saja enaknya minta izin, sedang sama piket yang lain hari ini dia merasa dak enak," Aku izinkan tapi dengan syarat kasih tugas dulu ke siswa, kerena ku pikir baru kali ini dia minta izin. Setelah dia pergi melapor ke wakasek bahwa ibu ini meminta izin, duh ternyata aku kena marah oleh wakasek, "kenapa kamu izinkan dia itu sudah izin keluar, suruh dulu temui aku" kata wakasek. "Maaf bu, saya tadi juga sudah sam dia untuk meminta izin dulu sama ibu, tapi malah dijawabnya diam-diam aja ya, saya izinkan karena saya pikir baru kali ini dia minta izin" jawabku. Ini pengalaman bagiku untuk tidak begitu saja memberikan izin terhadap guru yang ada tugas tapi minta izin untuk keluar dengan alasan ada kepentingan. Cerita berlanjut setelah wakasek menasehatiku terjadilah perbincangan antara kami sesama petugas piket hari ini, wakasek dan beberapa guru yang sesama IPS dan guru lainnya. Guru yang meminta izin tadi kan seorang guru sertifikasi, jam wajib seorang guru sertifikai dalam satu minggu harus 24 jam. Ada seorang guru IPS tapi belum sertifikasi mengatakan bahwa ibu tersebut pernah mengeluh capek katanya mengajar satu hari 6 jam, dikatakan oleh guru non sertifikasi tersebut biarlah kami aja yang mengajar bu, tapi duit sertifikasinya untuk kami, ibu itu diam saja dengan muka mengkerut. pokoknya banyak cerita yg menarik lainnya bagiku sangat penting untuk dijadikan pelajaran dan bahan referensi untuk kemajuan dalam mendidik anak bangsa, terutama bagi yg sudah sertifikasi yg dulunya kuanggap dapat kujadikan contoh profesionalitasnya, ternyata sungguh mengecewakan bagiku saat ini. Namun aku berharap dan berdo'a semoga mereka dengan semakin tingginya tunjangan semakin loyalitaslah dalam mendidik anak2 bangsa, bukannya makin merosot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar